Jenis-Jenis Kesalahan dan Konfigurasi Saluran
Hai hallo semua kembali lagi dengan kami sang Blogger Pemula. Kali ini kami akan membagikan materi mengenai Jenis-Jenis Kesalahan dan Konfigurasi Saluran dalam Interface Komunikasi Data. Mari kita langsung menuju materi saja.
JENIS-JENIS KESALAHANAN
JENIS-JENIS KESALAHANAN
Dalam sistem
transmisi digital, kesalahan terjadi ketika bit diubah antara transmisi dan
penerimaan; yaitu, biner 1 ditransmisikan dan biner 0 diterima, atau biner 0
ditransmisikan dan biner 1 diterima. Dua jenis kesalahan umum yang dapat
terjadi: single-bit errors dan burst errors. Single-bit errors adalah kondisi
kesalahan yang terisolasi yang mengubah bit tetapi tidak mempengaruhi bit
dekatnya. Burst errors adalah urutan bersebelahan bit B di mana bit pertama dan
terakhir dan sejumlah bit menengah diterima dalam kesalahan. Lebih tepatnya,
IEEE Std 100 dan ITU-T Rekomendasi Q.9 keduanya mendefinisikan burst errors
sebagai berikut:
Burst errors : Sekelompok bit di mana dua bit yang salah berurutan yang selalu dipisahkan oleh kurang dari x dari bit benar. Kesalahan terakhir dalam burst errors dan kesalahan pertama bersamaan dipisahkan oleh x bit yang benar atau lebih. |
Dengan demikian, dalam burst errors, ada sekelompok bit di mana sejumlah kesalahan terjadi, meskipun tidak selalu semua bit dalam rangkaian kesalahan.
Single-bit errors
dapat terjadi dengan adanya white noise, ketika sedikit pengacakan rasio
signal-to-noise cukup membingungkan penerima keputusan dari single-bit. Error
burst yang lebih umum dan lebih sulit untuk menanganinya. Error burst dapat
disebabkan oleh kebisingan impuls, yang dijelaskan pada Bab 3.
Perhatikan bahwa efek dari burst errors lebih
besar pada kecepatan data yang lebih tinggi.
Dua karakteristik
yang membedakan berbagai konfigurasi penghubung data adalah topologi dan apakah
penghubung tersebut half duplex atau full duplex.
Topologi
Topologi
penghubung data menunjuk pada
susunan station secara fisik pada suatu media transmisi. Bila hanya terdapat
dua station (misalnya, sebuah terminal dan satu komputer atau dua komputer)
penghubungnya adalah dari ujung-ke-ujung. Bila terdapat lebih dari dua station,
maka berupa topologi multipoin. Biasanya, penghubung multipoin dipergunakan
bila station yang ada adalah sebuah komputer dan seperangkat terminal (station
kedua). Saat ini, topologi multipoin banyak ditemukan di lingkup Local Area Network.
Biasanya, topologi
multipoin dimungkinkan bila terminal hanya melakukan transmisi dalam waktu yang
singkat. Gambar 6.3 menunjukkan penjelasan kelebihan konfigurasi multipoin ini.
Bila setiap terminal memiliki penghubung dari ujung-ke- ujung ke komputernya,
maka komputer tersebut harus memiliki port I/O khusus untuk masing-masing terminal. Juga terdapat
penghubung transmisi yang terpisah dari komputer ke setiap terminal.
Dalam konfigurasi multipoin, komputer hanya
memerlukan port I/O tunggal dan penghubung transmisi tunggal yang bisa
menghemat biaya.
Full Duplex dan Half Duplex
Perpindahan data
melalui jalur transmisi bisa diklasifikasikan sebagai full duplex atau half
duplex. Dengan transmisi half duplex, hanya salah satu dari kedua stationt pada
hubungan ujung-ke-ujung yang bisa melakukan transmisi saat itu juga. Model ini
juga menunjuk pada two-way alternate,
dimana dua station harus bergantian melakukan transmisi. Hal ini bisa
diibaratkan dengan satu-jalur, dua- jembatan. Bentuk transmisi semacam ini
sering dipergunakan untuk interaksi terminal-ke-komputer. Sementara user memasuki
dan mentransmisikan data, komputer host berhenti mengirim data ke terminal,
karena bisa muncul di layar terminal dan menyebabkan kebingungan.
Sedangkan untuk transmisi full-duplex, dua stationt
secara simultan mengirim dan menerima satu sama lain. Sehingga model ini
disebut juga two-way simultaneous dan
bisa diibaratkan sebagai dua-jalur, dua-jembatan. Untuk perpindahan data dari
komputer-ke-komputer, bentuk transmisi ini lebih efisien dibanding transmisi
half- duplex.
Dengan pensinyalan
digital, yang memerlukan transmisi guided, operasi full- duplex memerlukan dua
path transmisi yang terpisah (misalnya, twisted pair), sedangkan operasi
half-duplex hanya memerlukan satu jalur saja. Untuk pensinyalan analog, hal ini
tergantung dari frekuensinya; bila station mentransmisi dan menerima data pada
frekuensi yang sama, maka harus beroperasi dengan model half duplex untuk
transmisi wireless, meskipun bisa juga beroperasi dengan model full duplex
untuk guided transmission menggunakan dua jalur transmisi yang terpisah. Bila
station hanya mentransmisi data pada satu frekuensi dan menerima data pada
frekuensi yang lain, bisa beroperasi dengan model full-duplex untuk transmisi
wireless dan menggunakan model full-duplex dengan satu jalur tunggal untuk
guided transmission.
Gambar Konfigurasi Terminal/Komputer Tradisional
|
Kenyataannya memang mungkin mentransmisikan ke kedua arah secara simultan pada
satu jalur tunggal menggunakan suatu teknik yang disebut echo cancellation.
Teknik pengolahan sinyal ini penjelasannya jauh melampaui yang dibahas di buku
ini.
Komentar
Posting Komentar