Komunikasi Data
Hallo semua, selamat datang di postingan
kedua kami, sebelumnya kita telah membahas tentang Model Komunikasi Data, dan pada kesempatan kali ini kami akan
membagikan mengenai aspek-aspek fundamental dari fungsi komunikasi, yang
memfokuskan pada transmisi sinyal yang andal dan efisien, jadi kita sebut saja
"Komunikasi Data". Langsung saja tidak usah berlama-lama, mari
kita menuju bahasan.
Komunikasi Data
Dalam Gambar diatas menunjukkan
suatu perspektif baru terhadap model komunikasi, kita akan menelusuri
secara detail gambar ini dengan menggunakan surat elektronik (electronic mail)
sebagai contoh.
Anggap saja perangkat input dan
transmitter merupakan komponen dari suatu PC. User PC bermaksud mengirim suatu
pesan m ke user yang lain. User mengaktifkan program electronik mail di dalam
PC dan memasukkan pesan melalui keyboard (perangkat input). String karakter
secara singkat di tahan di dalam memori utama. Kita dapat melihatnya sebagai
rangkaian bit (g) di dalam memori. PC di hubungkan dengan beberapa media
transmisi, misalnya sebuah local network atau jaringan telepon, lewat suatu
perangkat I/O (transmitter), dalam hal ini berupa local network transceiver
atau modem. Data yang masuk ditransfer ke transmitter sebagai rangkaian dari
perubahan tegangan [g (t)] yang menunjukkan bit-bit pada communication bus atau
kabel. Transmitter dihubungkan secara langsung ke media dan merubah aliran yang
masuk [g(t)] menjadi sinyal [s(t)] yang mampu untuk ditransmisikan, beberapa
alternatifalternatif khusus nantinya akan digambarkan lagi di bab 5.
Sinyal yang ditransmisikan s(t)
yang diserahkan ke media menjadi subyek untuk sejumlah gangguan, yang
didiskusikan di bab 3, sebelum mencapai receiver. Jadi, sinyal yang diterima
r(t) dapat saja berbeda dari s(t). Receiver akan berupaya menganalisis keaslian
s(t), didasarkan atas r(t) dan pengetahuannya atas media, dan menghasilkan
rangkaian bit g’(t). Bit-bit ini dikirim ke komputer output, dimana bit-bit
tersebut secara singkat ditahan di dalam memori sebagai (g’). Dalam beberapa
kasus, sistem tujuan akan berupaya untuk memperingatkan bila terjadi error, dan
untuk selanjutnyabekerja sama dengan sistem sumber sampai akhirnya mendapatkan
data yang bebas dari error (error-free data). Datadata ini kemudian diberikan
kepada user melalui suatu perngkat output, seperti printer atau layar. Pesan
atau message (m’) sebagaimana yang dilihat oleh user biasanya merupakan salinan
dari pesan aslinya (m).
Sekarang bayangkan sebuah
percakapan telepon. Dalam kasus ini, untuk telepon adalah pesan (m) dalam
bentuk gelombang suara. Gelombang suara diubah oleh pesawat telepon menjadi
sinyal-sinyal elektronik dari frekuensi yang sama. Sinyal-sinyal tersebut
ditransmisikan tanpa modifikasi melalui jaringan telepon. Oleh sebab itu sinyal
input g(t) dan sinyal-sinyal yang ditransmisikan s(t) menjadi identik. Sinyal
s(t) akan mengalami beberapa distorsi pada media, sehingga sinyal r(t) tidak
akan sama dengan s(t). Meskipun begitu, sinyal r(t) akan diubah kembali menjadi
gelombang suara dengan tanpa upaya perbaikan atau peningkatan kualitas sinyal.
Jadi m’ bukanlah replika dari m. Bagaimanapun juga, pesan suara umumnya lebih
mudah dipahami pendengarnya.
Sampai sejauh ini, pembahasan
mengenai hal ini tidak akan menyentuh aspek-aspek kunci lainnya dari komunikasi
data, seperti teknik-teknik kontrol jaringan data untuk mengontrol data link
serta mendeteksi dan memperbaiki kesalahan, teknik-teknik multiplexing untuk
efisiensi transmisi.
Demikian yang bisa Kami bagikan
kali ini, semoga bermanfaat, jika ada kritik dan saran tolong ketikkan di kolom
komentar, terima kasih, sampai jumpa di postingan berikutnya.
Source : Komunikasi Data
dan Komputer Jilid VI
Komentar
Posting Komentar